1.BIPANG JANGKAR
2.Kupang Keraton Pasuruan

Kali ini saya ingin mencoba kuliner referensi dari kakak saya. Kupang Keraton Pasuruan namanya. Tempatnya ada di jl. dr. Cipto kios no 12. Atau ancer-ancer lebih mudahnya cari saja kedai di depan Hollanda Bakery.
Sebelumnya mungkin beberapa dari anda belum tahu apa itu Kupang Lontong. Kupang adalah hewan yang hidup hanya dilaut, warna tubuhnya coklat agak pucat. Kalau dalam kondisi sudah dimasak maka pada bagian kepalanya berwarna hitam.
Di Jawa Timur penangkapan kupang ini bisa ditemui di daerah pesisir utara antara lain di pantai Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan. Kupang yang diolah menjadi sebuah makanan yang khas yang hanya bisa ditemui di sekitar daerah penangkapannya.
Cara memasak kupang juga sangat mudah, hanya dicuci bersih, direbus dengan air sampai matang. Masyarakat Jawa Timur lebih akrab menyebut kuliner ini dengan “kupang lontong”.
Kupang lontong disajikan dengan kuah, dan bumbu yang digunakan berupa: bawang putih yang diiris tipis-tipis (digoreng), cabe, dan petis (salad hitam yang terbuat dari udang). Bumbu tersebut dicampur kemudian digerus dengan sendok diatas piring yang akan disajikan.
Sesudah digerus maka campuran tersebut akan diencerkan dengan membubuhi sedikit kuah rebusan kupang, di tambahkan irisan lontong diatasnya kemudian ditambah dengan lentho (campuran singkong parut, kacang tolo, kelapa parut, dan bumbu berupa bawang putih, ketumbar, garam, gula).
Kupang yang sudah direbus matang selanjutnya disiramkan diatasnya beserta kuahnya. Untuk finishing touch-nya ditaburi dengan bawang goreng.
Kupang ini akan lebih lengkap apabila disantap dengan sate kerang. Sate kerang yang dikukus dan ditusuk dengan lidi bambu.
Untuk urusan rasa tidak perlu diragukan, ueeeeenak tenaaan. Kuahnya bener-bener cakep sekali, apalagi irisan bawang goreng tadi menambah tusukan rasanya. Gerusan cabe merah tadi juga senantiasa mengelitik lidah Sementara ketika saya tambahkan perasan air jeruk nipis, rasa fresh tiba-tiba menyeruak di lidah. Benar-benar kombinasi rasa yang serasi.
Bagi anda yang berminat, saya sarankan bersiap merogoh kocek sedikit dalam (apalagi ukuran kantong mahasiswa). Kupang lontongnya dipatok dengan harga Rp 7000,-. Sementara lentho dan sate kerang satu bijinya dihargai Rp 750,-. Untuk minumannya ada es degan, es jeruk, atau yang lainnya berharga Rp 3000,-.
3.Menyantap Gurih Laba Rawon Nguling
4.Rawon Nguling
5.Trio Klepon, Lupis, dan Cenil dari Pasuruan
Kue Klepon
Jadi Berita Mengabarkan – Apakah Anda pernah bepergian melewati kota Pasuruan, khususnya wilayah Gempol? Jika Anda jalan-jalan ke kota Malang atau Surabaya, pasti akan menemukan satu lokasi penjual makanan khas kota Pasuruan yang bernama klepon, lupis dan cenil. Banyak amat namanya ya? Memang demikian adanya. Mungkin dengan pertimbangan pengiritan biaya produksi dan promosi, ketiga jajanan pasar ini pada umumnya dijual oleh pelaku bisnis skala UKM sebagai satu paket. Mereka terkumpul dalam satu lokasi yang disebut sentra UKM Gempol.
Makanan yang paling disukai pembeli adalah klepon. Klepon dibuat dari tepung beras ketan yang dibentuk bulatan kecil dengan isian gula merah. Setelah dibentuk bulat, adonan klepon direbus dalam air mendidih. Klepon disajikan dengan parutan kelapa di atasnya. Sejumlah penjual kreatif menambahkan parutan keju chedar sebagai penarik minat pembeli. Sensasi kenyal adonan bercampur dengan “letusan” gula merah. Kata Pak Bondan: maknyus pemirsa!
Sedangkan cenil adalah salah satu jajanan
rakyat yang terbuat dari tepung tapioka atau ketela pohon. Adonan
cenil dibentuk bulat, bulat memanjang ataupun kotak dengan aneka warna
cerah seperti merah, kuning dan hijau muda. Setelah dibentuk, adonan
cenil direbus ke dalam air yang mendidih. Penyajian mirip dengan
klepon, yaitu diberi taburan kelapa parut di atasnya.
Yang ketiga adalah lupis. Warga Surabaya
menyebut sebagai klanting. Lupis terbuat dari tepung beras yang
dicampur dengan perasan air jeruk nipis, garam dan sedikit gula. Adonan
dibentuk memanjang dengan kedua ujung meruncing. Setelah direbus di
dalam air yang mendidih sampai matang, adonan lupis disajikan dengan
parutan kelapa muda dan disiram saus yang terbuat dari larutan gula
kelapa. Ada kalanya penyajian lupis disertai dengan lepet, yaitu
makanan sejenis cenil namun terbuat dari bahan tepung ketan dengan
kandungan air lebih banyak.
Ketiga makanan ini dikenal sebagai jajanan murah, meriah, bergizi dan mengandung sedikit kolesterol. Cocok untuk menemani acara berkumpul bersama keluarga di sore hari. Bahan yang digunakan relatif mudah didapat dengan proses pembuatan tidak terlalu ribet. Anda bisa mempraktekkan di kala senggang. Selamat mencoba.
Jadi Berita Mengabarkan – Apakah Anda pernah bepergian melewati kota Pasuruan, khususnya wilayah Gempol? Jika Anda jalan-jalan ke kota Malang atau Surabaya, pasti akan menemukan satu lokasi penjual makanan khas kota Pasuruan yang bernama klepon, lupis dan cenil. Banyak amat namanya ya? Memang demikian adanya. Mungkin dengan pertimbangan pengiritan biaya produksi dan promosi, ketiga jajanan pasar ini pada umumnya dijual oleh pelaku bisnis skala UKM sebagai satu paket. Mereka terkumpul dalam satu lokasi yang disebut sentra UKM Gempol.
Makanan yang paling disukai pembeli adalah klepon. Klepon dibuat dari tepung beras ketan yang dibentuk bulatan kecil dengan isian gula merah. Setelah dibentuk bulat, adonan klepon direbus dalam air mendidih. Klepon disajikan dengan parutan kelapa di atasnya. Sejumlah penjual kreatif menambahkan parutan keju chedar sebagai penarik minat pembeli. Sensasi kenyal adonan bercampur dengan “letusan” gula merah. Kata Pak Bondan: maknyus pemirsa!
Kue Cenil
lupis – klanting
Ketiga makanan ini dikenal sebagai jajanan murah, meriah, bergizi dan mengandung sedikit kolesterol. Cocok untuk menemani acara berkumpul bersama keluarga di sore hari. Bahan yang digunakan relatif mudah didapat dengan proses pembuatan tidak terlalu ribet. Anda bisa mempraktekkan di kala senggang. Selamat mencoba.
6.Nasi Punel Bangil
Kalo pas lagi
perjalanan keluar kota (bawa kendaraan sendiri) melewati
Bangil-Pasuruan, coba deh mampir di warung nasi punel nya Bu Lin.
Dijamin enak banget dah tuh, selain nasinya yang punel menjadi ciri
khas nya, lauk pauknya nya juga top markotob deh (cucok utk yang doyan
pedas). Harga juga relatif murah (cukup untuk kantong PNS^^). Banyak
banget Nasi Punel di Bangil, mungkin makanan khas daerah sono kali ya,
cuman yang saat ini yang menurut ku paling enak didaerah situ cuman nasi
punel nya Bu Lin. Saya juga bingung letak warung nya secara pasti,
tapi yang jelas kalo dari arah surabaya ke pasuruan (kota), warung nya
terletak di sebelah kiri jalan utama setelah jembatan bangil. Coba deh
tanya orang sekitar situ, sepertinya warung Bu Lin terkenal banget di
Bangil.
Aku coba nasi punel campur-nya yang menurut aku hampir mirip nasi krawu nya gresik (gk mirip amat sih^^), isinya ada sate daging sapi +paru + botok + gorengan serut kelapa + tumisan pedas + jeroan bumbu merah (tidak direkomendasikan untuk pengidap kolesterol tinggi). Harga juga nggak begitu mahal, untuk nasi campur seperti itu tadi + es teh hanya Rp. 10.000 (sepoloh ewu). Aneh nya walau es teh (bukan teh botol sosro lho^^) nya nambah lagi juga masih tetap dihitung 10 ribu:)
Banyak banget yang mampir di warung Bu Lin terutama orang2x yang lagi perjalanan keluar kota (rute Surabaya-Bali) dan biasa menjadi tempat sarapan para PNS^^. Warung itu bukanya dari jam 7an pagi tutup sampe habis.
Aku coba nasi punel campur-nya yang menurut aku hampir mirip nasi krawu nya gresik (gk mirip amat sih^^), isinya ada sate daging sapi +paru + botok + gorengan serut kelapa + tumisan pedas + jeroan bumbu merah (tidak direkomendasikan untuk pengidap kolesterol tinggi). Harga juga nggak begitu mahal, untuk nasi campur seperti itu tadi + es teh hanya Rp. 10.000 (sepoloh ewu). Aneh nya walau es teh (bukan teh botol sosro lho^^) nya nambah lagi juga masih tetap dihitung 10 ribu:)
Banyak banget yang mampir di warung Bu Lin terutama orang2x yang lagi perjalanan keluar kota (rute Surabaya-Bali) dan biasa menjadi tempat sarapan para PNS^^. Warung itu bukanya dari jam 7an pagi tutup sampe habis.
7.Sensasi Rasa Nasi Punel
Begitu melahap nasi punel akan terasa bahan nasi yang benar-benar pulen, bagai ketan. Sebab itu ada sebagian orang yang menyebutnya nasi pulen.
Sebenarnya nasi punel yang banyak dijumpai di Bangil, Pasuruan, tidak menggunakan campuran ketan dan beras. Tetapi beras yang digunakan adalah jenis beras yang bergizi tinggi, seperti beras berlabel punel.
Proses penanakan beras punel tidak terlalu membutuhkan air banyak. Karena dengan takaran air yang sebanding saja beras yang ditanak sudah mengembang. Bila nasi sudah matang, kemudian nasi itu diakel (ditekan-tekan dan dibolak-balik dengan mangkuk kecil, red) di atas bakul tempat nasi. Dilakukannya proses akel agar nasi yang matang terasa lebih padat nan pulen.
Untuk lauk pelengkap cita rasa pada nasi punel terdiri dari beberapa komponen. Antara lain daging sapi goreng, dendeng daging sapi, kikil sapi, botok daun singkong, daun lamtoro, dan tempe, lalu pepes ikan tongkol, tahu masak bumbu bali, tumis kacang panjang, sayur lodeh, tempe mendol, parutan kelapa yang dimasak srundeng, ikan asin goreng, sate kerang, krupuk udang, dan sambal pencok.
Mengenai bentuk penyajian nasi punel pun cukup higienis dan alami ala tradisional. Nasi punel yang matang di bentuk dengan mangkuk bulat, dan ditaruh pada selembar daun pisang, yang disusun dengan delapan lembar daun pisang lainnya yang dilipat hingga berbentuk segitiga. Setelah itu nasi dan daun pisang ditata rapi di atas piring berbahan rotan. Menyusul pula komponen-komponen lauknya. Semua tertata dengan imaji tinggi untuk membentuk sebuah sajian serba rapi.
Sejak puluhan tahun nasi punel telah menjadi cita rasa khas kuliner kota ini. Begitu khasnya, Bekti Supardiono, suami Dahlia salah satu penjual nasi punel di Kota Bangil pernah bertutur, saat studi wisata di Bali dirinya ditanya beberapa wisatawan yang kebetulan hadir di pulau dewata, kapan nasi punel masuk Bali? “Karena rasanya yang sangat nikmat, saat berkunjung ke Pasuruan kita pasti berburu nasi punel,” ujar Supardiono menirukan ungkapan salah satu wisatawan itu.
Bahkan menurut Dahlia, 60 tahun, penjual nasi punel di Jl. Kartini 14 A, Kaliteluh, Latek, Bangil, Pasuruan, nasi punel adalah sebuah makanan yang berkhasiat tinggi. “Selain kenikmatan rasa nasinya, lauknya pun sengaja dibuat non kolestrol dan sangat alami, sehingga cocok bagi kesehatan tubuh,” katanya.
Sebagai pendukung nasi punel, biasanya sebagian penjual menyediakan minuman beras kencur. Seperti yang tersedia di warung milik Dahlia ini. “Bahan-bahan alami yang terkandung dalam minuman yang sengaja saya buat sendiri memang sangat mendukung bagi kesehatan,” lanjut Dahlia pada East Java traveler.
Sambal Kencok
Menikmati nasi punel serasa tidak lengkap bila tanpa sambal khasnya. Sambal kencok begitulah sebutannya. Sambal ini terbuat dari resep tradisional, berupa cabai merah, cabai rawit, terasi, garam, kencur, dan kacang panjang. Untuk kacang panjangnya pada sambal ini disajikan dalam bentuk teriris pendek-pendek.
Biasanya sambal kencok disajikan pada cobek kecil segenggaman tangan, yang terbuat dari bahan batu. Kekhasan rasa dari sambal ini sangat melengkapi sebuah sajian kuliner ini. Tentang rasanya tak perlu diragukan. Pedas dan sangat menggoda di lidah bercampur dengan sensasi rasa nasi punel.
8.Sedapnya Kupang Lontong Kraton Pasuruan
Menyebut kupang, terdengar seperti nama daerah di Indonesia bagian timur. Ah
bukan, yang sedang kita bahas tak ada kaitannya dengan itu. Ini
ihwal jenis kuliner khas daerah pesisir yang ada di Pasuruan. Makanan
sedap berkuah yang berbahan dasar hewan laut berukuran kecil bernama
kupang.
Kupang
sekilas bentuknya memang hampir mirip dengan kerang, hanya saja ukurannya lebih mungil. Kupang juga punya cangkang. Tapi lebih tipis.
Hmmmm, disajikan di piring bersama lontong dan kuah bumbu petis. Rasanya ada manisnya, juga ada sedikit kecut yang berasal dari jeruk nipis. Bagi yang suka pedas, bisa juga meminta ditambah cabe rawit. Sensasi rasanya pun menjadi lebih nikmat. Perpaduan antara manis, asam, dan pedas.
Kupang lontong ini merupakan makanan khas Pasuruan. Ada banyak penjual kupang lontong yang bertebaran di situ. Salah satu yang terkenal adalah warung milik Bu Ning. Berlokasi di Pasar Kraton Pasuruan. Berjarak sekitar 10 Km dari pusat Kota Pasuruan. Bila anda bepergian dari arah Surabaya menuju Probolinggo, Jember, Lumajang maka anda akan melewati pasar Kraton ini. Ada di sebelah kiri jalan. Buka mulai pukul 07.00 sampai pukul 22.00.
Begitu duduk di warung panjang sederhana di kupang kraton Bu Ning, maka akan ada suguhan khas pendamping lainnya. Mulai dengan sate kerang, tahu goreng dan lentho. Lentho adalah sejenis gorengan yang terbuat dari kedelai (kacang tolo) dan parutan singkong, serta kelapa. Sangat nikmat dan patut dicoba. Apalagi harganya sangat terjangkau.
Bahan utama yang digunakan dalam makanan ini adalah kupang. Yaitu hewan laut semacam kerang, bentuknya kecil sekira 3-5 milimeter. Kupang adalah hewan yang hidup hanya di laut, warna tubuhnya coklat agak pucat. Kalau dalam kondisi sudah dimasak maka pada bagian kepalanya berwarna hitam.
Di Jawa Timur penangkapan kupang ini bisa ditemui di daerah pesisir utara antara lain di pantai Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan. Kupang yang diolah menjadi sebuah makanan yang khas yang hanya bisa ditemui di sekitar daerah penangkapannya.
Selain kupang lontong Bu Ning, di kawasan Pasar Kraton itu juga ada banyak warung kupang lainnya. Lantaran mudah dicari di daerah Kraton inilah, makanan khas itu disebut dengan Kupang Kraton.
Salah satu hidangan pelengkap untuk kupang adalah sate kerang. Daging kerang yang sudah lepas dari cangkangnya lalu ditusuk dengan lidi. Sate kerang kerap disantap dengan sambel yang terbuat dari petis udang yang dicampur dengan gula merah.
“Sate kerang bisa dimakan sekalian dengan kupang lontongnya. Tapi juga boleh disantap dengan dicocol ke sambel yang bisa diminta ke penjualnya,” kata Khoiron, (28), seorang pembeli kupang Kraton di warung Bu Ning, yang terlihat asyik menyantap kupang lengkap dengan sajian sate kerang.
atau es degan.
“Es degan biasanya dijadikan sebagai penawar.
Sebab, untuk makanan jenis kupang, atau kerang ada sebagian orang yang tidak tawar. Makanya, es degan hijau seperti ini harus selalu siap,” jelas Ginah, dari warung Kupang Kraton Bu Ning. (jawapos.com)
Sumber : klik disini!
Kupang
sekilas bentuknya memang hampir mirip dengan kerang, hanya saja ukurannya lebih mungil. Kupang juga punya cangkang. Tapi lebih tipis.
Hmmmm, disajikan di piring bersama lontong dan kuah bumbu petis. Rasanya ada manisnya, juga ada sedikit kecut yang berasal dari jeruk nipis. Bagi yang suka pedas, bisa juga meminta ditambah cabe rawit. Sensasi rasanya pun menjadi lebih nikmat. Perpaduan antara manis, asam, dan pedas.
Kupang lontong ini merupakan makanan khas Pasuruan. Ada banyak penjual kupang lontong yang bertebaran di situ. Salah satu yang terkenal adalah warung milik Bu Ning. Berlokasi di Pasar Kraton Pasuruan. Berjarak sekitar 10 Km dari pusat Kota Pasuruan. Bila anda bepergian dari arah Surabaya menuju Probolinggo, Jember, Lumajang maka anda akan melewati pasar Kraton ini. Ada di sebelah kiri jalan. Buka mulai pukul 07.00 sampai pukul 22.00.
Begitu duduk di warung panjang sederhana di kupang kraton Bu Ning, maka akan ada suguhan khas pendamping lainnya. Mulai dengan sate kerang, tahu goreng dan lentho. Lentho adalah sejenis gorengan yang terbuat dari kedelai (kacang tolo) dan parutan singkong, serta kelapa. Sangat nikmat dan patut dicoba. Apalagi harganya sangat terjangkau.
Bahan utama yang digunakan dalam makanan ini adalah kupang. Yaitu hewan laut semacam kerang, bentuknya kecil sekira 3-5 milimeter. Kupang adalah hewan yang hidup hanya di laut, warna tubuhnya coklat agak pucat. Kalau dalam kondisi sudah dimasak maka pada bagian kepalanya berwarna hitam.
Di Jawa Timur penangkapan kupang ini bisa ditemui di daerah pesisir utara antara lain di pantai Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan. Kupang yang diolah menjadi sebuah makanan yang khas yang hanya bisa ditemui di sekitar daerah penangkapannya.
Selain kupang lontong Bu Ning, di kawasan Pasar Kraton itu juga ada banyak warung kupang lainnya. Lantaran mudah dicari di daerah Kraton inilah, makanan khas itu disebut dengan Kupang Kraton.
Salah satu hidangan pelengkap untuk kupang adalah sate kerang. Daging kerang yang sudah lepas dari cangkangnya lalu ditusuk dengan lidi. Sate kerang kerap disantap dengan sambel yang terbuat dari petis udang yang dicampur dengan gula merah.
“Sate kerang bisa dimakan sekalian dengan kupang lontongnya. Tapi juga boleh disantap dengan dicocol ke sambel yang bisa diminta ke penjualnya,” kata Khoiron, (28), seorang pembeli kupang Kraton di warung Bu Ning, yang terlihat asyik menyantap kupang lengkap dengan sajian sate kerang.
9.Ditutup dengan Es Degan
Ketika perut terasa kenyang menikmati santapan kupang dan sate kerang, biasanya minum yang selalu tersedia adalah es kelapa hijau atau es degan. Sebagai ‘filter’ atau penawar di perut supaya tidak terasa panas, penjual makanan di sana biasanya akan menawarkan es kelapa hijauatau es degan.
“Es degan biasanya dijadikan sebagai penawar.
Sebab, untuk makanan jenis kupang, atau kerang ada sebagian orang yang tidak tawar. Makanya, es degan hijau seperti ini harus selalu siap,” jelas Ginah, dari warung Kupang Kraton Bu Ning. (jawapos.com)
Sumber : klik disini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar